-->

Hukuman Yang Tidak Dianjurkan Pada Anak Dalam Islam

Hukuman Yang Tidak Dianjurkan Pada Anak Dalam Islam - Mendidik serta membesarkan anak memang bukan perkara yang mudah. Pada tahap tumbuh kembangnya, anak kerap kali melakukan kesalahan sebagai bagian dari proses belajar dan sebagai orang tua ada kalanya perasaan kesal menghampiri kerana kelakuan buah hati.

Perasaan kesal ini juga bisa bercampur dengan kemarahan yang pada akhirnya membuat orang tua memberikan hukuman kepada anak. Orang tua menghukum dengan tujuan agar anak menyesal dan berharap akhirnya anak berubah menjadi lebih baik.
Hukuman Yang Tidak Dianjurkan Pada Anak Dalam Islam
Image: kompasiana.com
Baca juga:

Perlukah Anak Diberi Hukuman?

Pada sebagian anak cukup dengan menampilkan dengan muka cemberut. Namun pada anak lain tidak bisa dengan cara itu, melainkan harus dengan kecaman dalam upaya menghukumnya.

Namun terkadang ketika orang tua tidak berhasil dengan nasehat, tidak berhasil pula dengan kecaman, orang tua akhirnya menghukum anak dengan cara yang dianggap dapat membuat jera anaknya.

Mengenai hal ini dalam islam, pendidikan dengan menggunakan hukuman adalah merupakan cara yang paling akhir setelah cara-cara pendidikan yang lain tidak berjalan. Ahli menurut islam bahkan melarang orang tua maupun pendidik menggunakan metode hukuman kecuali dalam keadaan sangat darurat.

Dan meskipun demikian, ada beberapa hukuman yang sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan. Seperti apa hukuman tersebut? Berikut penjelasannya.

1. Menanpakkan kemarahan dengan membentak atau memaki

Ketika dalam keadaan marah banyak orang tua yang menampakkan kemarahan mereka didepan anaknya dengan membentak atau memaki padahal perbuatan ini tidak dibenarkan dalam islam. Selain itu perbuatan ini bertentangan dengan amalan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Ada baiknya ketika sedang marah, orang tua menahan amarahnya tersebut.

Bahkan menurut salah satu penelitian, satu gertakan atau makian saja mampu membunuh lebih dari satu milyar sel otak anak saat itu juga yang dapat berakibat anak menjadi bebal atau apatis.

2. Bersikap terlalu keras dan kasar

Sikap ini sudah jelas bertentangan dengan sikap lemah lembut yang diajarkan oleh islam sebagaimana sabda Rasulullah Saw. "Barangsiapa yang terhalang dari sikap lemah lembut, maka dia akan terhalang dari mendapat kebaikan". Dari Annas bin Malik ia berkata:

"Aku membantu Nabi selama sepuluh tahun. Demi Allah, Beliau tidak pernah berkata kasar kepadaku. Tidak pernah Beliau berkata, 'Mengapa engkau melakukan demikian?' atau 'Mengapa tidak engkau melakukan demikian'". (Hadits Riwayat Ahmad).

Disisi lain, bersikap keras dan kasar tentu akan membuat anak meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Mereka akan menjadi pribadi yang kasar juga terhadap orang lain. Meski masih anak-anak, sebenarnya ada baiknya untuk menyampaikan hal yang diinginkan dengan lemah lembut.

3. Memukul dengan benda keras hingga berbekas

Hal ini tentu saja dilarang oleh Rasulullah Saw. karena sekeras-kerasnya hukuman hanya menggunakan rotan dan itu pun tidak boleh meninggalkan cedera dan bekas pada kulit anak. Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa:

"Makna dari 'pukullah' adalah 'fadhribuuhunna ghairu mubarrih', yaitu pukullah dia dengan tanpa membehayakan, seperti bengkak atau berbekas". (Hadits Riwayat Muslim).

Banyak psikolog melarang orang tua menghukum anak secara fisik karena dapat berlanjut ke kekerasan fisik. Akibatnya menyebabkan keseimbangan anak menjadi terganggu bahkan tidak jarang pula anak bisa juga makin liar meski orang tua hanya sesekali memukul anak tetap saja dapat membuat anak cenderung mudah stres dan tidak percaya diri.

Lalu apa yang orang tua dapat lakukan untuk mendisiplinkan anak? Yang harus dilakukan orang tua adalah mencari penyabab kenapa anak berperilaku demekian, yang tidak kalah penting dan sering dilupakan adalah memberikan pelukan sebelum memutuskan untuk memberikan hukuman.

Menurut penelitian, pujian atau pelukan akan membangun kecerdasan lebih dari sepuluh triliun sel otak saat itu juga.

Hukuman Yang Lebih Efektif Dibanding Memukul

Sesuai dengan penelitian menyimpulkan ada beberapa hukuman untuk anak yang paling efektif dibandikan memukul yaitu mendiamkan atau memberikan anak waktu sendiri untuk merenungi kesalahannya setelah itu baru ajak anak berbicara menanyakan apa alasan anak berulah.

Kemudian tidak memperbolehkan anak melakukan aktivitas favoritnya untuk sementara waktu. Misalnya tidak memberi izin bermain game atau menonton televisi selama satu minggu.

Baca juga:

Hukuman yang efektif lainnya yaitu hukuman untuk mendisiplinkan anak dan fokus pada konsistensi seperti setiap selesai melakukan pekerjaan harus membereskan kembali apa yang telah ia gunakan.

Sahabat baismi, itulah penjelasan mengenai hukuman yang tidak dianjurkan pada anak dalam islam. Semoga kita bisa mengendalikan emosi kita terhadap anak disaat mereka melakukan kesalahan dan semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin.