-->

Tiga Golongan Orang Dalam Surat Al-Fatihah

Tiga Golongan Orang Dalam Surat Al-Fatihah - Surat Al-Fatihah adalah surat yang istimewa dalam Al-Qur'an, selain menjadi surat pembuka di Al-Qur'an, surat Al-Fatihah juga merupakan salah satu rukun sholat, dimana sholat menjadi tidak sah jika tidak membaca surat tersebut.

Dari Abu Sa'id bin Al-Mu'allal Radhiyallahu 'anhu Rasulullah SAW. pernah bersabda kepadanya, surat yang paling mulia di dalam Al-Qur'an itu adalah surat Al-Fatihah. Jadi surat Al-Fatihah ini memiliki derajat yang paling tinggi jika di banding dengan beberapa surat lainnya. Surat Al-Fatihah ini disebut juga sebagai pembuka Al-Kitab atau istilahnya Fatihatu Al-Kitab yang merupakan induk Al-Qur'an. (Diriwayatkan dalam hadits riwayat Bukhari).
Tiga Golongan Orang Dalam Surat Al-Fatihah
Image: muslim.or.id
Baca juga:

Dalam hal ini Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhu juga berkata bahwa suatu ketika pintu langt akan terbuka maka selanjutnya turunlah malaikat itu menemui Rasulullah SAW. dan berkata:

"Kabarkanlah pada umat Rasulullah tentang dua cahaya, sungguh kedua cahaya tersebut hanyalah diberikan kepadaMu Rasulullah dan tidak diberikan kepada para nabi sebelumMu Rasulullah yaitu Fatihatu Al-Kitab sebagai ayat terakhir dari surat Al-Baqarah". (Hadits Riwayat Muslim dan Nasa'i).

Memang begitu istimewa surat ini dalam Al-Qur'an, namun pernahkah kamu renungkan sejenak untuk memahami maksud surat ini? Dan benarkah ada tiga golongan yang disebut dalam surat ini? Berikut penjelasannya.

Do'a Seorang Muslim dalam Surat Al-Fatihah

Bermula dari do'a seorang muslim setiap harinya dalam surat Al-Fatihah yang artinya:

"Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat". (Al-Qur'an Surat Al-Fatihah Ayat 6-7).

Dalam surat ini dijelaskan bahwa jalan yang lurus itulah yang senantiasa kita minta kepada Allah, jalan orang yang diberi nikmat, bukan jalang orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang yang sesat.

Maka jelas, dalam surat Al-Fatihah dijelaskan bahwa terbaginya manusia menjadi tiga golongan, ada manusia yang dimurkai, ada manusia yang sesat, dan ada pula golongan manusia yang diberi nikmat.

1. Golongan orang yang dimurkai

Golongan ini memiliki sifat yang berilmu namun enggan mengamalkan ilmunya. Imam Ibnu Katsir kembali menjelaskan bahwa mereka yang mendapat nikmat adalah mereka yang berhasil menggabungkan antara ilmu dan amal, maka adapun kelompok yang dimurkai adalah kelompok yang mempunyai ilmu tetapi kehilangan amal sehingga mereka dimurkai.

2. Golongan orang yang sesat

Mereka adalah ahli ibadah namun tidak memiliki ilmu, mereka beribadah kepada Allah namun asal-asalan dengan membuat amalan tanpa tuntunan. Mereka sibuk dengan ibadah namun meninggalkan ilmu bahkan ada yang sampai mengatakan bahwa dengan belajar malah bisa melalaikan dari ibadah.

Masyarakat ini mengikuti para pemimpin agamanya tanpa ilmu, mereka menghalalkan dan mengharamkan sesuatu dan mereka seperti orang yang hendak berjalan menuju suatu tempat tetapi tidak mempunyai maklumat tentang tempat yang hendak dituju, maka mereka pasti akan tersesat di jalan.

3. Golongan yang memperoleh nikmat

Mereka memiliki sifat berilmu dan beramal sehingga mereka diberi nikmat sebagaimana disebutkan pula dalam ayat lainnya yang artinya:

"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya". (Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat 69).

Sahabat baismi, demikianlah penjelasan mengenai tiga golongan manusia yang disebutkan dalam surat Al-Fatihah. Jika kita ingin menjadi orang yang mendapatkan nikmat, maka kumpulkanlah sifat memiliki ilmu bermanfaat dan beramal sholeh karena nikmat tersebut adalah karunia dari Allah bukan dari usaha kita.

Allah lah yang memberi taufik untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat, Allah juga lah yang memberi taufik untuk dapat beramal yang sholeh karena jika Allah menghendaki tentu kita bisa menjadi orang yang dimurkai dan yang sesat.

Baca juga:

"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang diberi nikmat, bukan termasuk orang-orang yang dimurkakan dan bukan pula yang sesat, sungguh hanya Engkaulah yang Maha Pemberi Hidayah".

Jika tulisan ini bermanfaat bagi kamu, silahkan berbagi ke kerabat kamu melalui media sosial agar mereka juga tahu bahwa ada tiga golongan orang di dalam surat Al-Fatihah dan semoga kita termasuk orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah SWT. Aamiin.