-->

Benarkah Kulit Putih Itu Cantik?

Benarkah Kulit Putih Itu Cantik? - Bagi sebagian besar orang Asia, cantik secara standar didefinisikan dengan langsing, putih, dan tinggi. Berbeda dengan orang Eropa dan Amerika Serikat yang menganggap kulit kecoklatan terbakar matahari lebih menarik.

Para wanita di Asia tampaknya justru terobsesi dengan kulit putih, sehingga standar kecantikan yang umum di Asia adalah kulit putih, bersih, dan tanpa noda. Lalu mengapa warna kulit putih lebih diidamkan oleh orang-orang Asia terlebih lagi Indonesia dibandingkan dengan warna kulit yang lebih gelap?
Benarkah Kulit Putih Itu Cantik?
Image: cantiksehatgue.blogspot.com
Baca juga:

Mengapa kulit putih lebih disukai?

Berdasarkan catatan sejarah, konsep cantik berarti berkulit putih atau terang yakni sejak zaman penjajahan kolonil Belanda serta zaman penjajahan Jepang. Hal ini dikarenakan pada saat zaman penjajahan tersebut orang Belanda dan orang Jepang yang datang ke Indonesia berkulit putih dan terlihat cantik, sehingga mayoritas masyarakat Indonesia beranggapan bahwa cantik itu identik dengan kulit yang putih.

Opini cantik bagi wanita ini memang sudah terbentuk sejak lama, tidak hanya itu, para artis juga punya pengaruh besar terhadap kecantikannya, berbagai iklan, film, dan sinetron-sinetron turut menggambarkan sosok wanita cantik adalah dengan kulit putih, langsing, terlihat menawan, dan ideal menurut orang Indonesia.

Padahal Allah SWT. menciptakan sesuatu pasti karena maksud dan tujuan seperti perbedaan warna kulit manusia. Manusia hidup di muka bumi dengan berbagai perbedaan yang terjadi diantara mereka, mulai dari ras, suku bangsa, bahasa, serta budaya yang berbeda. Allah SWT. berfirman yang artinya:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui". (Al-Qur'an Surat Ar-Ruum Ayat 22).

Warna kulit terkait dengan intentitas paparan matahari

Sahabat baismi, lasan yang umum diketahui bahwa penyebaran ras dan warna kulit yang berbeda adalah mekanisme adaptasi dan perlindungan. Melani, pikmen yang bertanggungjawab terhadap perbedaan warna kulit melindungi sel-sel agar tidak rusak terkena paparan sinar ultra violet matahari.

Pikmen melani bertambah banyak dengan adanya paparan sinar matahari, contohnya di daerah tropis seperti Afrika dan Indonesia umumnya memiliki warna kulit sawo matang dan cenderung gelap. Hal ini terjadi karena iklimnya yang panas dan sangat sering terkena paparan sinar matahari sehingga kulit beradaptasi, karena itu semakin gelap warna kulit maka ia akan semakin terlindungi terhadap sinar ultra violet yang mana sinar tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kulit bahkan kanker kulit.

Selain itu, warna kulit manusia juga ditentukan oleh peredaran darah, tebal tipisnya lapisan tanduk dan adanya zat-zat warna lain yang bukan melani yaitu darah dan kolagen. Jadi, warna kulit yang dimiliki setiap manusia berbeda untuk melindungi tubuhnya sendiri.

Kecantikan fisik tidak berarti apa-apa tanpa kecantikan hati

Tidak ada yang salah dengan warna kulit apapun, kulit hitam sekalipun jika sehat akan terlihat indah. Kita juga akan terlihat cantik elegan tanpa harus memaksakan diri untuk berkulit putih. Penampilan fisik memang penting, namun ada karakteristik lain yang lebih penting yaitu kecantikan yang berasal dari kemurnian hati dan juga kemurnian jiwa. Semakin banyak cinta yang kita pancarkan tanpa syarat semakin tinggi aura kecantikan yang kita miliki.

Ibnu Abas menyatakan sesungguhnya amal kebaikan itu akan memancarkan cahaya di dalam hati, membersihkan sinar pada wajah, kekuatan pada tubuh, kelimpahan dalam rezeki, dan menumbuhkan rasa cinta dihati manusia kepadanya. Dan sesungguhnya amal kejahatan itu akan menggelapkan hati, mengurangkan wajib, melemahkan badan, mengurangi rezeki, dan menimbulkan rasa benci dihati manusia kepadanya.

Kecantikan fisik harus didahului dengan kecantikan sifat dan akhlak. Dalam Al-Qur'an, Allah bahkan tidak memberikan patokan khusus pada kecantikan fisik dan rupa bagi wanita ataupun pria. Dalam hadits Rasulullah SAW. bersabda yang artinya:

"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian". (Hadits Riwayat Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah).

Baca juga:

Karena itulah islam memandang puncak kecantikan wanita berbanding lurus dengan tingkat ketundukan dan kepasrahannya kepada Allah SWT. Ini karena kecantikan hakiki dan ideal adalah kecantikan yang bersumber pada hati. Bahkan hati inilah yang akan menjadi penentu keselamatan seorang hamba ketika menghadap Allah SWT.

Sahabat baismi, itulah penjelasan tentang benar atau tidaknya kulit yang putih itu cantik karena pada dasarnya cantik itu relatif. Semoga dengan tulisan ini dapat menambah ilmu kita dan bermanfaat untuk kita semua. Amin.